DERITA DI TANAH KAUM PEJUANG
Keping derita itu masih terbuka lebar di kerut-kerut nasib anak nagri
Perih torehan pertikaian menggantung di sela angan tentang damai……
Lalu jiwa-jiwa ditekan untuk pergi tinggalkan prahara
Kesedihan larut di jalan-jalan
Tergolek di antara puing-puing………..
Basah oleh darah dan air mata.
Kenapa mesti mengutuk, kalau kutuk itu sendiri masih melekat erat berbalut dendam
Kenapa mesti menangis kalau tangis itu sudah lama dideraikan.
Ini murka bumi, karna kutuk itu kita yg buat
Ini tangis bumi, karna kepedihan itu kita yg torehkan
Lewat perang, lewat dendam, lewat penistaan alam
Kemana angkara dulu yg kita cipta
Haruskah sisa hidup ini kita gunakan untuk saling tuding dan merajuk
Getir yg kau kecap bukan getirmu sendiri.
Duka yg kau pagut bukan dukamu sendiri
Kalau kiranya tuan sudi……
Bolehkah kita berbagi
Kalau kiranya tuan sudi
Maukah kita berbakti
Demi mereka yg tergolek di jalan-jalan
Demi jiwa-jiwa yg tertekan
Demi masa depan.
Di sini, dimana para perjuang berdiri
Di bumi kaum satria, derita itu masih menggantung
=DeR@=
(DERITA RAKYAT)
Label: Menyapa nurani
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda