Jumat, 06 Juni 2008

DERITA DI TANAH KAUM PEJUANG

Keping derita itu masih terbuka lebar di kerut-kerut nasib anak nagri

Perih torehan pertikaian menggantung di sela angan tentang damai……


Lalu jiwa-jiwa ditekan untuk pergi tinggalkan prahara

Kesedihan larut di jalan-jalan kota……

Tergolek di antara puing-puing………..

Basah oleh darah dan air mata.

Kenapa mesti mengutuk, kalau kutuk itu sendiri masih melekat erat berbalut dendam

Kenapa mesti menangis kalau tangis itu sudah lama dideraikan.

Ini murka bumi, karna kutuk itu kita yg buat

Ini tangis bumi, karna kepedihan itu kita yg torehkan

Lewat perang, lewat dendam, lewat penistaan alam

Kemana angkara dulu yg kita cipta

Haruskah sisa hidup ini kita gunakan untuk saling tuding dan merajuk

Getir yg kau kecap bukan getirmu sendiri.

Duka yg kau pagut bukan dukamu sendiri

Kalau kiranya tuan sudi……

Bolehkah kita berbagi

Kalau kiranya tuan sudi

Maukah kita berbakti

Demi mereka yg tergolek di jalan-jalan kota,

demi mereka yang tertindas di desa-desa

Demi jiwa-jiwa yg tertekan

Demi masa depan.

Di sini, dimana para perjuang berdiri

Di bumi kaum satria, derita itu masih menggantung

=DeR@=

(DERITA RAKYAT)

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda