Minggu, 25 Januari 2009

Kungkungan Takdir

Kemana perginya keberanian diri...???
dimana bersembunyinya keyakinan..???
siapakah yang menyembunyikan kepastian..???
apa yang terjadi dengan kebenaran..???

Semua menghilang saat ini;
penguasa hari telah kukuhkan cengkeramannya atas hakikat...
dan jatuh satu-satu makna kedalam kehampaan.
Melolong kesejatian..perih menyayat ditimpa ketakadilan...

Banyak tanya menyeruak dari gumpalan serat-serat pikir....
mencoba melihat dari balik mata sang bijak...
tak nampak warna disana..hanya ada keseragaman...
muak diri dengan keniscayaan yang dipalsukan.

Dia yang menjadi korban keadaan;
tak pernah mendapat kesempatan untuk menjadi bebas...
atas dogma yang digariskan para puak dan tetua kaum...
Bayang masa depan berselimut sekelumit kabut tipis yang tak berani disibak...


Menangis dalam kesia-siaan....
kehilangan segala--lebih diterima dari pada melawan takdir.
Kebohongan yang sia-sia...kehampaan yang diabadikan...
ketololan sebuah tradisi...

Boutenzorg, 22 January 2009

Label:

1 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

Wooiii... luar biasa puisinya! Bikin merinding, Wal.

24 Agustus 2010 pukul 11.30  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda