Kamis, 31 Maret 2011

Bumi, Sang Pertiwi yang terluka

Kenari sudah tidak berkicau lagi
rangkong sudah tidak berkoak lagi
gerimis yang tipis membungkam belantara yang tinggal kenangan
memudar harapan ditebas raungan mesin-mesin pembasmi masa depan

kenangan akan masa lalu
berputar dalam dongeng-dongeng kemakmuran
diajarkan kepada lugu kanak-kanak,
yang terperangah membayangkan keindahan tak terbayang

bumi...Ibu yang letih
tertatih merentas masa
terseok menapaki terjal maya pada
mengaluri jurang yang runtuh sejengkal demi sejengkal

Ibu sang Pertiwi yang menderita
digerus serakah kaum loba....
senyum lembutnya kutemukan diujung peradapan
asa ini masih ada..

serapah dan umpatan saja tidak cukup
janji dan tebaran pesona kata saja tidak memulihkan
luka-luka itu sudah terlampau parah dan bernanah.....

Ibu Bumi...
biarkan anak-anak masa depan ini berjanji....
bekerja dan menebarkan pesona, akan cantik rupa
dan eloknya dirimu.....

Balikpapan, 31/03/2011
Memandang hamparan luka di sisi Timur Kalimantan
saat diri sedang mengutuk kekejian kaum serakah yg merajam pertiwi
dengan Beko, Cainsaw dan excavator

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda