Sabtu, 19 Juli 2008

WORLD BANK, APA DAN SIAPA ? (Bagian II)

Setelah kita tahu tentang Bank Dunia dan sodara-sodaranya tentunya kurang dong kalo kita-kita ngak tahu banyak apa aja yang mereka kerjain sehingga mereka boleh dikatakan menguasai duitnya dunia. Berikut adalah tipe-tipe atawa bentuk utang / cara si Bank Dunia (BeDe) ngutangin negara-negara macam Indonesia ini.

1. SALs (Structural Adjustment Loans / Pinjaman Penyesuaian Struktural)
Pinjaman ini katanya ditujuin untuk merestrukturisasi perekonomian suatu negara untuk siap dalam pasar bebas, kebijakan ekonomi makro serta neo-liberal. Tujuannya adalah untuk menstabilkan perekonomian salam jangka waktu panjang. Ini termasuk usaha-usaha memotong pengeluaran pengeluaran (subsidi), devaluasi, privatisasi dan meningkatkan ekspor.

2. SECALs (Sector Adjustment Loans / Pinjaman Penyesuaian Sektor)
Pinjaman ini untuk merestrukturisasi sektor-sektor khusus dalam perekonomian suatu negara. Umumnya diberikan untuk mengimplementasikan penyesuaian struktural, dan termasuk usulan perubahan kebijakan, seperti mendorong adanya pengaturan tentang swastanisasi. Bank Dunia banyak memberikan pinjaman untuk sektor pertanian, energi, telekomunikasi dan transportasi.

3. Investment Loans (Pinjaman Investasi)
Tujuan pinjaman ini adalah untuk mendukung program anti kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan. Ada pinjaman untuk proyek yang menjaga produktivitas aset, termasuk infrastruktur (pembangunan bendungan, jalan kereta api, pembangkit listrik dan pelabuhan), produksi pertanian, pertambangan, kehutanan, sanitasi dan pengembangan sektor sosial (pendidikan, kesehatan, gizi).

4. TALs (Technical Assistance Loans / Pinjaman Bantuan Teknis)
Pinjaman ini berujuan untuk membangun kapasitas lembaga-lembaga pemerintah agar mereka mampu untuk menerapkan strategi kebijakan investasi.

5. LILs (Learning and Inovation Loans / Pinjaman Pembelajaran dan Inovasi)
Tujuannya untuk membangun inisiatif lokal atau penilaian sosial, serta lebih menekankan kemitraan. Persetujuan pinjaman tidak perlu melalui Dewan Direktur cukup di tingkat Menejer di Bank Dunia.

6. APLs (Adaptable Program Loans / Pinjaman program Adaptasi)
Pinjaman ini didisain untuk mendanai program jangka panjang dengan melalui serangkaian proses. Persetujuan [injaman cukup di tingkat Manager.

7. Emergency Reconstruction Loans (Pinjaman Rekonstruksi Darurat)
Pinjaman diberikan kepada negara dalam kondisi emergensi/darurat disektor perekonomian, seperti segera memerlukan dana segar untuk menyeimbangkan neraca ataupun memperbaiki aset (sektor produksi maupun infrastruktur).

8. Debt and Debt Service Reduction Loans = DDRS (Pinjaman Pelayanan Pengurangan Hutang)
Negara-negara yang memiliki utang luar negeri tinggi dapat meminta DDRS ini. Pemotongan utang dapat dilakukan dengan membeli kembali utang komersial dengan harga diskon, atau menukar utang dengan instrumen yang lebih murah.

9. Financual Intermediary Loans (Pinjaman Keuangan Intermediasi)
Pinjaman Bank Dunia untuk menunjang lembaga-lembaga keuangan nasional atau lokal, yang akan memberikan pinjaman kembali ke sektor swasta, kegiatan atau ke pemerintah lokal.

10. Guarantees (Garansi)
Garansi ditujukan untuk menarik investasi sektor swasta dan mengurangi resiko berinvestasi. Garansi dapat diberikan kepada pemerintah maupun ke pihak swasta. Garansi ini dapat dimintakan hanya jika dana dari pasar swasta, IFS ataupun MIGA tidaklah mencukupi.

KEBIJAKAN PENGAMAN BANK DUNIA

Kebijakan pengaman (safeguard policy) adalah kebijakan-kebijakan yang mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan yang berlaku ketika Bank Dunia menerapkan pinjamannya.

Sejak tahun 1980-an Bank Dunia mengembangkan kebijakan-keebijakan operasionalnya, terutama setelah mendapat banyak kritik terutama dari Ornop dan negara-negara donor. Kebijakan pertama yang diterbitkan adalah mengenai “Involuntary Resetlement” (Pemindahan Pemukiman Secara Paksa) tahun 1980. Tahun 1982 menerbitkan kebijakan mengenai kesukuan (Tribal) yang kemudian dirubah dengan Operational Directive (OD) 4.20 tentang Masyarakat Adat. Kebijakan lainnya antara lain Mengenai Analisa Lingkungan, Pengelolaan Pestisida, Pengelolaan Dam, dan proyek-proyek di area Perselisihan.

Kebijakan pengaman ini ditandai dengan OD (Operational Directive), OP (Operational Procedures), BP (Bank Procedures) dan GP (Good Practices). OD adalah pernyataan BeDe yang disetujui oleh Dewan Direktur dan merupakan kewajiban bagi semua staf BeDe. OD ini dirincikan dalam bentuk OP, BP dan GP. OP dan BP bersifat mandatori, artinya seluruh staf BeDe terikat untuk menerapkannya dalam setiap aktivitas BeDe. Sementara GP tidak bersifat mandatori, tetapi lebih merupakan pedoman operasional yang dapat digunakan oleh seluruh staf BeDe.

Mengenal Siklus Proyek Bank Dunia

Bank Dunia membuat dokumen CAS (Country Assistance Strategy) yang merupakan ‘Rencana Induk’ Bank Dunia akan suatu Negara yang berlaku selama tiga tahun, dimana akan direvisi setiap tahunnya. Dokumen CAS ini adalah dasar dari Bank Dunia untuk memberikan pinjaman atau tidak kepada suatu Negara. Berikut adalah tahapan yang harus dilalui dalam proses pengucuran pinjaman, yaitu :

1. Identifikasi
Tahapan dimana Bank Dunia dan negara peminjam mengidentifikasikan sebuah proyek seperti yang digambarkan dalam CAS.

2. Persiapan
Negara peminjam melakukan studi, analisis teknis dan sosial serta ekonomi. Apabila diperlukan AMDAL maka harus dibuat AMDAL.

3. Penilaian
Tahapan dimana Bank Dunia mengirimkan staf dan konsultan kepada Negara peminjam untuk menentukan apakah proyek tersebut patut didanai atau tidak. Dalam tahap ini Bank Dunia mengeluarkan dokumen SAR (Staff Appraisal Report) yaitu laporan dari staf yang melakukan kunjungan.

4. Negosiasi
Bank Dunia dan Negara peminjam menegosiasikan tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek, termasuk persyaratan sosial dan lingkungan hidup.

5. Persetujuan Dewan Direktur
Versi final/akhir SAR ditulis dan dipresentasikan kepada Dewan Direktur Bank Dunia bersama dengan Laporan dari Presiden Bank Dunia. Dewan Direktur kemudian menilai dan melakukan pemungutan suara untuk menyetujui atau tidak permohonan pinjaman tersebut. Bila disetujui maka perjanjian utang (Loan Agreement) akan dilakukan oleh kedua belah pihak. Dokumen ini seharusnya terbuka untuk publik.

6. Implementasi dan Pengawasan
Tahapan ini adalah pengucuran pinjaman oleh Bank Dunia dan dimulainya proyek. Bank Dunia dapat melakukan pengawasan proyek berdasarkan syarat negosiasi sebelumnya.

7. Evaluasi
Tahap dimana semua dana telah dicairkan. Negara peminjam akan menuliskan laporan penyelesaian (PCR-Project Completion Report). Bank Dunia akan menyiapkan laporan audit terpisah yang diajukan ke Dewan Direktur. Dokumen yang dapat diakses masyarakat adalah studi dampak dari pelaksanaan proyek. Dalam tahap semua dana telah dikucurkan, masyarakat tidak dapat lagi melakukan pengaduan kepada Bank Dunia.

Kalo ngeliat tipe-tipe utang dan siklus proyek Bank Dunia kayaknya baik juga Bank Dunia ini, jadi dimana bagian yang ngak baik serta merugikan, nah untuk itu mari kita telaah bersama cara Bank Dunia bekerja di suatu Negara, misalnya Negara kita Indonesia, dari BeDe kita mendapat pinjaman SALs (Structural Adjustment Loans) dan oleh World Bank kita dilarang untuk memproduksi barang substitusi import (yaitu barang pengganti dari barang-barang yang kita import selama ini), jadi seperti yang diungkapkan oleh Walden Bello dan Shea Cunningham dalam buku “Dark Victory” (1994) jika suatu negara menjalani program SAL meskipun ekspornya cenderung naik, belum tentu GNP (Gross National Product) negara tersebut juga naik, akibat dari kontraksi ekonomi yang disebabkannya (tarik-menarik kepentingan ekonomi).

Jadi sebenarnya memberikan bantuan ke negara-negara berkembang adalah cara yang paling efektif untuk dapat mengontrol negara tersebut sekaligus membuka akses terhadap pasar dan sumber daya alam negara itu. Begitu suatu negara berada dalam ‘asuhan’ World Bank dan IMF, maka otomatis mereka ‘dipaksa’ untuk melaksanakan tiga ajaran fundamental neo-liberalisme, yaitu perdagangan bebas atas barang dan jasa, sirkulasi modal secara bebas/liberalisasi keuangan dan kebebasan investasi (asing).

Dengan menjalankan ajaran ini, pemerintah Indonesia (dan negara-negara berkembang lainnya) yang pada tahap awal pinjaman seharusnya dapat mengembalikan pinjamannya atau bunganya, harus menginvestasikan uangnya keperusahaan-perusahaan di pasar internasional, karena harus mengembalikan pinjaman tersebut dalam bentuk dolar AS. Sehingga pada saat jatuh tempo, pemerintah tidak dapat membayar utangnya dan akhirnya terjerat. Begitu terjerat pemerintah bukannya mengurangi pengeluaran, tetapi pemerintah harus meminjam lagi, dan akhirnya akan semakin tergantung pada kreditor (World Bank dan IMF). Pada titik ini melalui SAP (Structural Adjustment Loan), World Bank dan IMF dapat lebih melegitimasikan kontrolnya terhadap negara peminjam untuk mengambil alih ekonomi negara tersebut dan memastikan bahwa pembayaran bunga cicilan dibayar tepat waktu (dikutib dari Mengapa Susan George, Nadia Hadad, INFID, 2002).

Dari situ kita udah bisa lihat perangkap yang dibuat oleh lembaga-lembaga keuangan dunia yang menjerat suatu negara ke dalam jurang utang, dan negara yang udah masuk ke dalam perangkap utang mereka ngak bakalan bisa lepas begitu saja. Semakin lama kita ikuti program yang mereka buat untuk kita, semakin dalam kita terjerumus kedalam jurang utang mereka dan kemungkinan untuk melepaskan diri semakin kecil. Globalisasi yang diagung-agungkan selama ini ternyata juga dibawah kendali Bank/lembaga-lembaga keuangan dunia dan korporasi global sehingga tidak mengherankan bahwa aturan baru menguntungkan kepentingan mereka, dan menjamin adanya kekuatan pasar yang lebih bebas. Jadi satu-satunya cara adalah berhenti berhutang dan menolak agenda neo-liberalisme di bumi Indonesia ini, karena bisa kita lihat negara-negara yang telah menolak ajaran neo-liberalisme dan menolak tekanan World Bank dan IMF, mereka mampu mengontrol import dan modalnya dengan baik, seperti negara-negara Taiwan, Korea Selatan, Singapura, Hongkong dan Malaysia, perelonomian mereka cepat pulih meskipun dilanda krisis yang sama dengan Indonesia di tahun 1997 lalu.

So....apa untungnya berhutang kepada World Bank dan IMF ? Mungkin hanya ‘mereka’ yang mendapatkan “keuntungan” secara “langsung” yang merasa masih perlu dan harus ngutang.

Banjarbaru, 4 Agustus 2004
Modified by DeRa

Label:

WORLD BANK, APA DAN SIAPA ? (Bagian I)

Tentunya temen-temen sering mendengar kata World Bank, namun apakah temen-temen mengetahui apa dan siapa world bank itu? Apakah temen-temen tahu apasih yang dikerjain world bank di Indonesia ? Terus kenapa sekarang orang-orang pada ngeributin kerjaannya world bank yang konon katanya ngak bener dan semakin nyusahin bokap-bakop and nyokap-nyokap kita, nyusahin petani, nyusahin nelayan, nyusahin kaum buruh, pokoknya semua orang dibuat susah deh.....

Nah...ini ada sedikit pengetahuan tambahan buat temen-temen yang mo tahu apa dan siapa world bank itu, mudah-mudahan bisa menambah wawasan kita semua terus kalo ada yang mo ngediskusiin lebih bagus lagi tuh..

Sejarah Lahirnya World Bank

Cikal bakalnya si World Bank ini dimulai sewaktu lagi seru-serunya Perang Dunia ke 2, adalah seorang yang bernama Henry Morgenthau, Sekretaris Bidang Keuangan Amerika, beliau ini ceritanya punya bayangan apa yang akan terjadi di dunia ini kalo perang udah selesai trus dibantu oleh seorang penasehat internasional bidang ekonomi, Harry Dexter White mereka berdua bikin momerandum yang akan menyelaraskan pertukaran nilai uang internasional dan mempromosikan perdagangan. Ide mereka ini di bawa ke dalam konferensi moneter dan keuangan PBB yang diadakan di Hotel Mount Washington, Bretton Woods, New Hampshire, di Amrik sono. Konon ada sekitar 700 delegasi dari 43 negara yang ikut di pertemuan yang berakhir pada tanggal 22 Juli 1944 dan mereka-mereka yang hadir itulah yang membidani lahirnya si World Bank dan sodara kembarnya si IMF (International Monetary Fund).

Terus apa sih tujuan kehadiran world bank ?

Katanya sih misinya si World Bank atau nama panjangnya International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) ini adalah untuk “membantu pembangunan dan rekonstruksi teritori para anggota bank dunia dengan memfasilitasi investasi kapital untuk tujuan produksi”. Jadi...misi utama keberadaan bank dunia (di Indonesia-in aja ya biar gampang nyebutinnya) adalah Pembangunan, mengingat pada masa itu hampir separo negara-negara di dunia mengalami perang dunia yang melumpuhkan perekonomian mereka. Sementara sodaranya yaitu si IMF punya misi untuk merekonstruksi dan ngejagain sistem moneter internasional yang pada masa itu bangkrut.

Gimana Struktur Organisasi Bank Dunia ?

1. Dewan Gubernur (Board of Governor)

Dewan Gubernur adalah lembaga pengambilan keputusan tertinggi di Bank Dunia. Para Gubernur dan Wakil Gubernur ditunjuk oleh masing-masing negara anggota, yang biasanya adalah Menteri Keuangan atau Pimpinan Bank Sentral yang memiliki otoritas penuh berbicara atas nama pemerintah masing-masing. Dewan Gubernur bertemu setahun sekali dalam sidang tahunan Bank Dunia.

2. Dewan Direktur (Board of Directors)

Dewan Gubernur mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan sehari-hari kepada Dewan Direktur yang terdiri dari 24 Eksekutif Direktur (ED) yang ditunjuk dan dipilih mereka. 5 (lima) dari ED dipilih oleh 5 (lima) negara yang memiliki saham terbanyak di Bank Dunia dan 19 lainnya mewakili kelompok negara dan masing-masing dipilih oleh negara yang tergabung dalam kelompok tersebut. Posisi ED di 19 kelompok ini merupakan posisi yang bergilir. Dewan Direktur memilih seorang Presiden untuk menjalankan pekerjaan Dewan Direktur sehari-hari.

KELOMPOK BANK DUNIA

Ternyata yang namanya Bank Dunia itu ngak sendirian, setelah yang sulung lahir disusul sodara-sodaranya yang lain, jadi sampe saat ini mereka ada 5 (lima) be-sodara selain dengan kembarannya si IMF, yaitu :

IBRD

International Bank for Reconstruction and Development alias Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan. Didirikan tahun 1944, dengan tujuan utama untuk meminjamkan uang dengan bunga yang berlaku di pasaran untuk keperluan pembangunan dan investasi proyek ke negara-negara berkembang dengan pendapatan perkapita yang relatif tinggi. Pinjaman diberikan kepada pemerintah atau proyek yang dijamin oleh pemerintah. Sumber dana berasal dari negara-negara anggota IBRD yang memberikan kontribusi uang kontan atau menjaminkan obligasinya di pasar modal internasional. Sampai tahun 1994 pinjaman keseluruh dunia telah mencapai US$ 14,25 miliar.

IDA

International Development Association / Asosiasi Pembangunan Internasional
Didiri-in pada tahun 1960, tujuan utamanya untuk ngutangin negara-negara miskin yang pendapatan perkapita tiap tahunnya kurang dari 1.345 US$, dengan bunga yang lebih rendah yang berlaku dipasaran. Pinjaman diberikan kepada pemerintah atau proyek-proyek yang dijamin oleh pemerintah. Sumber dana IDA berasal dari negara pendana IDA, sebagian keuntungan IBRD, dan pengembalian kredit IDA. Sampai dengan tahun 1994 pinjaman IDA udah mencapai US$ 6,59 miliar.

IFC

International Finance Corporation / Korporasi Keuangan Internasional
Didirikan pada tahun 1956, dengan tujuan untuk membangun sektor bisnis swasta di negara berkembang. Pinjaman ditujukan untuk bisnis swasta. Sumber dana dari negara anggota yang menjaminkan obligasinya di pasar modal internasional dan keuntungan yang didapatkan dari pendapatan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Sampai tahun 1994, pembiayaan, pinjaman, dan investasi di seluruh dunia mencapai US$ 2,5 miliar.

MIGA

Multilateral Investment Guarantee Agency / Agensi Penjamin Investasi Multilateral
Didirikan tahun 1988, dengan tujuan untuk menyediakan asuransi resiko politik bagi investasi bisnis di negara berkembang. MIGA tidak memberikan pinjaman namun memberikan asuransi untuk kontrak bisnis swasta. Sumber dana dari negara anggota yang mengagunkan polis asuransinya dan pendapatan premi dan biaya komitmen. Kontrak yang dikeluarkan pada tahun 1994 mencapai US$ 373 juta.

ICSID

International Center for Settlement of Investment Dispute / Pusat Internasional Penyelesaian Sengketa Investasi
Didirikan pada tahun 1966, untuk menyediakan layanan penengah dalam perselisihan antara investor asing dan pemerintah lokal yang timbul sebagai akibat dari adanya penanaman modal. ICSID beranggotakan 131 negara, dimana anggotanya harus juga merupakan anggota IBRD.

Modified by dEr@

Bersambung ya....

Label:

Ketika masa berganti

Sesaat bayang kelam kepapaan melintas lirih
Semburat saga di ufuk timur merebak, namun tak menerangi
Gelab jiwa-jiwa terjajah.

Menapaki kebebebasan semu dalam selaput pengkhianatan,
bermula ketika keraguan akan pilihan merdeka; keberanian kaum muda di lupa sejarah...
berlanjut dalam keriangan durjana bermantel malaikat, yang mengangkat gelas anggur kepedihan tinggi tinggi di sekeliling bundar meja kebodohan.

Angkara yang memerintah dalam kekinian zaman, bermetamorfosa sebagi iblis baru dengan manis mulut berselaput madu pahit; ketamakan dibungkus dengan rapi oleh kebohongan.... dan mereka yang sekarang berdansa di atas mayat mayat pahlawan, membagi derita ditiap mimpi anak muda yang mudah ditipu.... oleh sejarah, oleh pengetahuan busuk yang disebut ilmu dari barat.....

Kaum kaum budak dilahirkan di perguruan tinggi,
Dengan bangga merentas waktu, lebih nista dari pada hewan yg paling hina... menghisap sesama.... mereka tak berhati.. sebab sudah dibusukan oleh dogma kapitalistik yg diajarkan anjing anjing buduk, pelacur intelektual...

Menjual bangsa demi sekerat roti....
Bangsa ini sudah sekarat... dikutuk oleh takdir yang digariskan oleh setan setan borjuasi...
Tak ada tempat untuk rakyat memerdekakan diri.. sebab kebebasan hanya untuk para pengabdi setan... yang berkhotbah atas nama demokrasi namun dibelakang menghunus senjata, menikam mereka yang papa, menindas sesama....

Baiknya kita hancurkan saja bangunan bobrok yg mereka sebut negara... sebab tak juga ia menjadi jera oleh sejarah yang berulang....
Baiknya kita usir kaum komprador jauh jauh, agar tidak lagi mereka melacur...
Baiknya kita gantung kaum budak penjilat pantat, agar tidak hina negeri ini...
Baiknya kita berlawan dengan zaman, sebab derita ini bukan takdir.....

Angkat tinju mu... berlawanlah...... sebab mereka bukan utusan tuhan... mereka najis yang harus disingkirkan, agar kemenangan menjadi sempurna, agar kemerdekaan berkekalan, agar kita menjadi tuan atas tanah kita sendiri...

Banjarbaru, 26 Oktober 2006

Ketika kemarahanku mencapai langit dan kesabaran hilang tergerus angin...

Label:

Jumat, 18 Juli 2008

Anak-anak muda dalam lingkaran kehidupan

"Kadang hidup memang seperti tidak adil"

Kehidupan kadang aneh... banyak yang bilang bahwa hidup bagai roda yang berputar, tapi menurutku ga juga tuh....
Aku saat itu sedang jalan di sebuah kota di kalimantan, sebagaimana kota2 besar di daerah, kota inipun sedang dalam tahap membangun...banyak ruko-ruko di dirikan atau baru dalam tahap pembangunan. Di beberapa sudut agak keluar kota nampak juga perumahan-perumahan KPR BTN. Dan seperti biasa di Kota yang mulai menggeliat itu nampak cafe-cafe baik itu permanen ataupun cafe-cafe tenda.

Di sebuah cafe tenda, nampak sekelompok anak muda yang lagi "hang out" dan kayaknya enjoy banget dengan pembicaraan mereka, itu terlihat dari gelak tawa mereka...nampaknya hidup bagi mereka begitu menyenangkan. Bukan bermaksud usil ketika tanpa sengaja aku dengar apa pembicaraan mereka...dan bukan bermaksud apa-apa kalo aku duduk kebetulan dekat dengan mereka. Aku pikir ga ada salahnya juga nguping sedikit pembicaraan antara anak-anak muda itu..aku lirik pakaian dan penampilan mereka..yah..lumayanlah..mereka mengikuti mode betul nampaknya.
Sekilas nampak kalo mereka anak-anak orang berada, terlihat dari handphone dan assesories yang mereka kenakan. dari pembicaraan mereka ternyata mereka membicarakan fashion show yang baru aja mereka saksikan, dan juga tentang musik atau tepatnya konser musik. Nampaknya emang menyenangkan kehidupan mereka tuh..dalam pembicaraan mereka sesekali aku dengar mereka mencemooh teman-teman mereka yang katanya terlalu sok dan cari muka sama dosen...wow..apapula itu..

Aku menghirup asap rokokku, menghembuskannya pelan-pelan..terbayang aku akan anak-anak didesa yang baru 2 hari sebelumnya aku tinggalkan dan membandingkan dengan kehidupan anak2 desa tersebut...wah..sebuah kontradiksi atau bahkan sebuah paradoks...Sebuah sketsa kehidupan yang seakan-akan hitam putih...

Beberapa hari sebelumnya, aku berada di sebuah desa yang bernama RUNTU, di kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat. Jauh berbeda dengan kondisi di kota Palangkaraya yang sepertinya jauh dari masalah dan anak-anak mudanya begitu menikmati hidup, di desa Runtu, kehidupan begitu mencekam...konflik agraria, perebutan hak atas tanah antara masyarakat Desa Runtu yang sudah bermukim disana sejak sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik ini di kumandangkan oleh Sukarno dan Hatta....dengan sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang baru sejak tahun 2006 mengajukan ijin konsesi perkebunan, bahkan HGU aja perusahaan tersebut belum memiliki, namun kenyataan di lapangan, perusahaan sudah melakukan land clearing di back up secara penuh oleh aparat kepolisian setempat tentu sebagaimana kebiasaan sebuah perusahaan yang eksploitatif, mereka memiliki tenaga keamanan sendiri yang kadang lebih kejam dari pada tentara jengish khan...

Kehidupan desa yang bersahaja, berubah menjadi rangkaian teror psikologis bagi masyarakat desa... Masa depan anak-anak muda di desa tersebut seakan-akan buram dan tidak jelas, apa yang bisa di harapkan mereka dari kehidupan penuh tekanan tersebut...?? Beberapa Tokoh desa yang mencoba membela hak mereka di tahan dan di kriminalisasikan dengan tuduhan yang dibuat sedemikian rupa... Salah seorang anak muda yang aku kenal dengan gagah berani membela hak orang tuanya, membela hak keluarga dan hak warga desa lainnya, di kriminalisasikan dan di jebloskan ke dalam penjara...wow.. sungguh luar biasa negara ini...anak-anak muda pemberani yang tidak sudi menghamba pada investasi asing dan juga mau mandiri serta berdaulat atas tanah, berdaulat atas sumberdaya kehidupannya, dengan begitu arogan di kriminalkan...Dalam sebuah kesempatan, seorang petinggi di kabupaten tersebut mengatakan, bahwa mereka harus menerima pembangunan dan untuk membangun mereka perlu dana dari luar negeri, agar masyarakat menjadi sejahtera...wow..wow... sebentar dulu... sebegitu jauh perampasan hak tanah atas rakyat yang dilakukan oleh aparatus negara dan investasi...tidak ada satupun yang mampu mensejahterakan rakyat di seluruh pelosok negeri ini...yang kaya yah tetap saja..komprador-komprador dan para Kabir (kapitalist birokrat) yang menghamba pada modal dan emnggunakan kekuasaan sebagai alat untuk menindas sesama dan mengisap kaum sebangsa...

Ketidakadilan ini memang sebuah paradoks bagi kehidupan berbangsa di negara ini, anak-anak muda di kota dengan tenang menikmati kucuran uang dari oarang tua mereka, yang mungkin bagian dari kapitalis birokrat yang selalu mengatas namakan pembangunan dan kesejahteraan rakyat, atau juga orang tua mereka adalah para anggota dewan yg gila hormat dan selalu merasa bekerja untuk rakyat...dan mereka dimanjakan oleh keadaan, menjadi kumpulan2 mahkluk hedonist yang bagiku menjijikan...anak-anak muda tanpa empati...anak-anak muda tanpa hati nurani, yang menganggap kemiskinan dan pemiskinan yang terjadi adalah hal yang biasa, dan menganggap kekayaan yang diperoleh orang tuanya adalah karunia...mereka menjadi makhluk-makhluk yang beranggapan, bahwa tuhan hanya ada untuk orang-orang seperti mereka dan kemiskinan serta pemiskinan yang terjadi adalah ganjaran atas kebodohan orang-orang di desa, ataupun yang berada di sudut-sudut kota...

Anak-anak muda ini di ajarkan untuk berdoa bagi kemuliaan diri sendiri..anak-anak muda ini di ajarkan utk mengenal tuhan yang di puja-puji orang tua mereka yang lalim..kesholehan yang sangat egois...tidak ada kesholehan sosial di hati para komprador... Dan Negara telah memfasilitasi kelaliman ini dengan sangat sadar dan terbuka...
astaga...!!!!
Bayangkan tuhan seperti apa yang dipercaya oleh orang tua-orang tua anak-anak muda kota yang hedont tersebut...bila terjadi bencana banjir di suatu tempat, dengan lantang mereka mengatakan...ini takdir tuhan...rakyat harus tawaqal...sabar dan menerima segala bencana itu dengan rela...padahal...bencana banjir itu terjadi setiap tahun di tempat yang sama, di daerah yang sama...sungguh kejam tuhan mereka itu kalo begitu...yang setiap tahun di bulan yang hampir sama memberikan bencana di tempat yang sama pula...luar biasa tentunyakan...???

Malam kian larut, tawa anak-anak muda itu kian redup...sembari merenung perlahan aku tinggalkan kawasan tempat ngumpul anak-anak muda itu...dendamku pada keadaan semakin menghitam...suatu saat... suatu saat pasti akan aku balas..tapi sudahlah...malam itu aku harus cepat tidur agar besok paginya tidak kesiangan, karena perjalananku masih harus kulanjutkan lagi...masih banyak tempat dan cerita yang harus aku hadapi...yah...inilah kehidupan di negara yang tidak pernah selesai dalam menterjemahkan sejarahnya...kumpulan bangsa yang mulai kehilangan filosofi dasar kehidupannya...kumpulan bangsa yang tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar pembentukan bangsa ini...

Label:

Untukmu yang selalu ku cintai

"Kadang Tuhan mendatangkan badai dan sembunyikan matahari, dan kita merasa Tuhan tidak adil. Ternyata Tuhan menciptakan untuk kita indahnya pelangi."

Kalo dibilang aku cengeng..boleh-boleh saja, yang jelas aku sendiri merasa bukan lelaki cengeng tapi lebih pada melancholis dan romantis..(caelaah...he he he...)


Aku punya seseorang dalam hidupku yang aku meyakini benar, dialah cintaku.. Memang kesannya berlebihan, tapi begitulah kenyataannya yang aku rasakan.
Kejadian yang aku ceritakan kali ini adalah sebuah pelajaran berharga bagiku, pelajaran tentang arti mencintai, pelajaran tentang bagaimana menjaga sikap, kepercayaan dan bagaimana sebuah proses pendewasaan diri seharusnya..

Aku kira cinta saja sudah cukup bagi kami untuk melangkah kemasa depan, namun tanpa aku sadari, cinta itu membelengu dan membuat dia terkekang serta merasa jenuh denganku. Menyakitkan memang..tapi itulah kesan yang aku tangkap ketika dia memutuskan untuk meninggalkanku...sikapku yang tidak dewasa dan selalu ingin menang (katanya seh..).. Egois..itu mungkin kata yang tepat untuk ku saat itu.

Walau aku sendiri tidak yakin bahwa itu sebab dia meninggalkanku.. kebebasan yang dia cari dan dia mau..tidak dia dapat dari aku, bebas untuk berteman dengan siapa saja, bebas untuk hang out dengan teman-temannya yang hampir semuanya laki-laki..dan itu yang tidak bisa aku terima. Dia mungkin saja menjadikan itu alasan, tapi aku sendiri sangsi, mungkin saja dia punya pilihan laki-laki lain...bisa saja tohk..??? (ah..kembali subyektivitasku bermain..)

Tapi sejujurnya...walau aku mencoba untuk ikhlas menerima kenyataan ini..aku masih tidak bisa ikhlas menerimanya..masih saja ego ku mengekang perasaanku dan menjadikannya pisau yang mengiris-iris perasaanku. Aku terluka..entah apakah ini karena ego ku yang terlukai..atau ini benar-benar perasaan cintaku yang begitu besar padanya.

Sampai-sampai..aku membuat kebodohan dengan menelpon dia hampir setiap saat, mengirim SMS dan macam-macam ulahku lainnya yang aku sendiri sadar, itu tidak akan memperbaiki keadaan tapi malah bikin dia tambah BT... Ha ha ha....aku merasa kok kalo aku ni dah setengah syaraf...he he he...

Lewat blog ini aku ingin sampaikan perasaanku yang besar padanya..walau aku ga yakin dia baca blogku ini..aku hanya pengen menuliskannya dan melepaskan rasa sesak di dadaku...
Sikapku yang setelah kejadian itu baru aku sadari adalah kekanak-kanakan dan aku walaupun sudah berumur 30-an masih belum dewasa...memalukan memang..!! Dibalik semua itu aku merasa juga seh ternyata banyak kesalahan yang sudah aku lakukan padanya bahkan pada diriku sendiri. Kata-kataku yang sering kali kasar pada orang lain..itu kadang terucap juga ke dia dan ternyata dia sakit hati karena itu..aku begitu bodoh karena ketidak mampuanku mengelola emosi dan amarahku yang kadang meletup-letup, walau aku ga pernah "main phisik" lho...itu yang selalu aku usahakan untuk tidak terjadi, semarah-marahnya aku, aku ga mau sampai memukul bahkan untuk sekedar mencubit.

Aku memang agak possesive..dan sangat takut kehilangan dia..ah ternyata sifat seperti itu yang justru membuat dia pergi dariku...
Aku pengen dia hanya untukku..tidak mau aku berbagi dengan orang lain, maksudku cowok2 lain..ga akan aku mau..tapi kadang aku melakukan kesalahan dengan menjadikan temannya sebagai rivalku...ha ha ha ha ha.....aku bodoh betul dengan bersikap demikian..

Setelah semuanya terlambat...kenapa aku baru menyadari hal tersebut...memang kata orang ga ada kata terlambat untuk memperbaiki semuanya...tapi ternyata tidak untukku...pintu ma'af itu sudah tertutup bagiku dan justru kebencianlah yang hadir di hatinya....dia benci untuk mencintaiku (kayak judul lagu yah...).

Aku merasa sangat letih, lelah dan penat dengan semua ini...aku berusaha untuk bangkit dan menjadikan hidup ini lebih baik... Seorang teman mengirimkan SMS pagi itu yang berisi pesan dengan kata-kata yang menyejukan hatiku...thanks ya Lien...kamu memang temen yang baek..walau kadang bikin sebel..he he he....

Sebagai lelaki aku merasa gagal dalam melindungi sesuatu yang berharga dalam hidup...mencintai dan dicintai...ini menyakitkan, tapi aku berharap..badai ini segera berlalu dan memunculkan pelangi di masa depan...walau aku masih selalu berharap dia berkata padaku..bahwa dia mau menerima aku kembali dan menikmati indahnya pelangi itu bersama-sama.....

Label:

Rabu, 16 Juli 2008

Malam di Desa Pagar Bumi, Ciamis

"Mengapa orang miskin selalu dijadikan korban..??"

Entah mengapa..bila aku tiba di suatu tempat, hari selalu menjelang malam....
Begitu juga ketika aku memasuki kawasan Desa Pagar Bumi, Kabupaten Ciamis hari itu...
Keheningan dan kesunyian mencengram suasana desa.... Ada apakah..??

Beberapa hari sebelumnya, aku membaca di koran dan juga melihat di televisi...tentang operasi illegal logging di kawasan desa tsb.. aku tertarik untuk melihatnya dari dekat sehingga tawaran seorang teman utk mendampingi Tim Pencari Fakta dari Komnas HAM pada waktu itu tanpa pikir panjang langsung aku terima....karena aku tidak yakin bahwa petani di desa tega menghancurkan lingkungan timpat mereka menumpukan harapan dan hidup begitu saja...

Di sebuah rumah, nampak beberapa orang berkumpul dan ketika aku berhenti, nampak raut wajah mereka agak terkejut dan mata mereka menatapku curiga, entah apa yang ada di benak mereka pada waktu itu..
Aku memperkenalkan diriku, setelah yang lain juga memperkenalkan diri..seketika wajah mereka yang tegang agak mengendur.dan beberapa diantaranya mulai bisa tersenyum...

Hari telah gelap ketika kami berkumpul di teras rumahsalah satu warga, dan mulailah terjadi dialog yang cukup unik, karena kami menggunakan bahasa Indonesia sementara warga desa menjawabnya dengan bahasa daerah, bahasa ibu mereka bahasa Sunda.....Demikian juga ketika mereka bertanya, mereka menggunakan bahasa Sunda dan kami membalasnya dengan bahasa Indonesia, sebuah komunikasi yang unik..namun untuknya ada teman yang bisa berbahasa Sunda dan menjadi translater dadakan...

Sedikit aku ceritakan kenapa sampai Komnas HAM datang kesana...seperti yang aku sebutkan ditas beberapa waktu sebelumnya daerah tersebut dijakdikan daerah operasi pemberantasan illegal logging dengan nama Operasi Hutan Lestari Lodaya...dan penduduk desa tersebut dikatakan sebagai para pembalak hutan jati dikawasan tersebut..namun dibalik kegiatan yang seharusnya mulia tersebut ada cerita lain, dimana menurut laporan beberapa aktivis NGO dan juga Ormas Tani setempat, para penduduk desa di intimidasi dan terjadi suatu bentuk teror... Tentunya ini harus di cari kebenarannya, untuk itulah beberapa Organisasi Masyarakat Sipil dan Ormas2 Tani membentuk Tim Advokasi yang bekerja sama dg Komnas HAM untuk mengungkap kebenaran dibalik semua issue dan cerita yang berkembang.

Ok..kembali ke ceritaku tadi...
Setelah saling memperkenalkan diri, mulailah satu persatu penduduk desa bercerita ttg apa yg terjadi, hampir semua yang hadir adalah Ibu-Ibu dan Anak-anak...(kemudian baru kami tahu bahwa para lelaki dewasa byk yang lari bersembunyi karena takut ditangkap oleh aparat).
Cerita yang mereka paparkan sangat mencengangkan, dimana para aparat yang seharusnya melindungi warga negara dari intimidasi dan teror, justru menyebarkan teror di desa tersebut. Sehingga anak2 takut berangkat kesekolah bahkan untuk tidu malampun mereka memilih tidur di Mesjid karena takut pulang kerumah. Dalam melaksanakan tugasnya..pihak aparat melakukan berbagai tindakan yang tidak terpuji..mereka telah menodai nama kesatuan mereka sendiri..

Beberapa rumah di bobol dan bahkan ada harta benda penduduk yang di ambil, bahkan pada sebuah rumah yang juga memiliki warung, terjadi penjarahan...Barang2 dlm rumah dirusak dan barang2 dlm warung banyak yang diambil, beberapa ekor ayam penduduk di ambil, begitu juga dengan kolam ikan peliharaan penduduk...ikannya diambil. Beras beberapa karung diambil untuk makan para aparat tersebut..tentunya ini bisa dipastikan bukan perintah dari atasan mereka..tapi memang bentuk arogansi mereka yang bertugas. Kami sempat melihat-lihat rumah penduduk yang di bongkar dan juga warung yang dijarah tersebut...kejadian ini sangat memprihatinkan.

Setelah berkeliling melihat-lihat keadaan rumah-rumah penduduk..aku duduk termenung..mengapa terjadi hal yang seperti ini..sudah tidak ada lagi keadilan itu..sudah matikah rasa dan hati nurani aparat-aparat tersebut sehingga mereka tega berlaku demikian terhadap penduduk desa yang rata-rat petani dan tergolong miskin tersebut...mengapa mereka dijadikan sasaran ketidak becusan orang lain dalam mengurus sebuah perum perkebunan. Mengapa orang "kecil"..penduduk miskin di desa yang di salahkan..???

Dalam prakteknya memang banyak sekali terjadi penyimpang, tapi penyimpangan kali ini memprihatinkan sekali, dimana disatu sisi sebuah Perusahaan milik negara yang diharapkan mampu memebrikan kesejahteraan masyarakat, setidak-tidaknya masyarakat sekitar konsesi perkebunan tersebut...justru berlaku sebaliknya..dalam beberapa waktu ini saja telah terjadi extra judicial killing yang dilakukan oleh petugas keamanan perusahaan tersebut terhadap para petani miskin di desa2 sekitar konsesi mereka...hanya berlandaskan pada KECURIGAAN saja, sudah cukup bagi aparat keamanan tersebut untuk menembak orang yang belum tentu bersalah. Mereka bagaikan negara dalam negara...dan sebagai imbasnya..orang-orang miskin yang menjadi korban.... Kenapa selalu orang miskin yang jadi korban..???

Label:

Selasa, 15 Juli 2008

Long journey to paradise

Aku lelah banget..bukan tubuhku..tapi hatiku..

Ketika aku tiba di Batu Sahur, sebuah desa kecil dengan jumlah penduduk yang tidak lebih dari 15 KK itu..aku membayangkan bahwa kehidupan bersahaja masyarakat desa dengan alamnya yang masih asri itu tentu sangat menyenangkan....Perjalanan yang aku tempuh dengan jalan kaki selama 4,5 jam sejenak aku lupakan... Rasa lelah, haus dan penat terhapus sesaat oleh nyamannya udara dan suasana desa kecil tersebut.

Singkong rebus dan teh hangat di sore yang mulai dingin....telah menghapus semua kepenatan, sambil duduk di beranda rumah panggung, aku berbincang-bincang dengan Bapak pemilik rumah, Pak Sarni..beliau sangat ramah dan baik hati tentunya, karena mengijinkan aku untuk menginap di rumahnya. Banyak hal kami perbincangkan, tapi pada intinya seputar desa dan keadaan sekitar desa tersebut, karena aku sangat tertarik dengan cerita tentang Liang Setangkai, sebuah Gua Kapur yang konon di keramatkan oleh para pemeluk agama Kaharingan di Ampah dan sekitarnya...

Sore itu aku hanya mencuci muka dan menyeka badanku saja, selain karena emang udaranya dingin, aku yang habis menempuh perjalanan cukup jauh sehingga kepenatan dan panas suhu badanku membuat aku malas untuk mandi..tapi tak apalah..yang penting debu di kaki, tangan dan muka telah terbasuh oleh air sungai yang masih bersih dan segar.....

Tak terasa hari sudah beranjak malam....dengan di terangi lampu suluh kami duduk di ruang tengah rumah sambil menikmati kopi hasil tanaman sendiri, maksudku tanaman Pak Sarni sendiri... Kopi tersebut terasa enak sekali memasuki ronggo tenggorokanku..
Pak Sarni bercerita seputar Mitos dan Legenda desa mereka, sangat menarik.... Aku bertanya kepada Pak Sarni, sejak sore tadi sampai menjelang senja, aku tidak melihat anak-anak muda kampung tersebut..kemanakah mereka, apakah pergi ke ladang..?? Jawaban Pak Sarni cukup mengejutkanku..Pemuda-pemudi desa tersebut, hampir semuanya pergi dari desa...minimal mereka pergi ke Kota Kecamatan.. Ketika aku tanya kenapa mereka pergi dari desa...Pak Sarni menjawab dengan menghela napas berat....
"mereka merasa bahwa desa ini terlalu kecil untuk mereka..terlalu terpencil.. memang beberapa diantaranya pergi keluar desa untuk bersekolah, sedangkan sebagian lainhya pergi karena menganggap bahwa kehidupan kaum muda bukan di desa..."
Aku terhenyak mendengar pernyataan yg terdengar seperti keluhan dari mulut Pak Sarni tsb...

Benarkah kehidupan kaum muda tidak cocok di desa..?? benarkah kehidupan desa bukan wadah yang cocok dan bagus untuk para kaum muda?? Ah..sepertinya mengada-ada... Sejenak aku teringat kata-kata seorang teman..Bahwa kaum Muda seharusnya menjadi pelopor bagi masyarakt di desa-desa..mengabdi bagi para Petani yang disebutnya sebagai Soko Guru Perjuangan Rakyat...Soko Guru Pembebasan... Tapi ternyata kenyataan tersebut jauh berbeda. Pendidikan yang mereka kecap di bangku sekolah telah merobah pola pikir dan kesahajaan mereka...Kota bagaikan magnet raksasa yang menarik semuanya...Status sosial orang desa jauh dibandingkan dg status sosial orang kota...Pendidikan telah mengajarkan kepada kaum muda di desa tersebut...bahwa Status Sosial itu sangat penting..!! Pendidikan telah memutus mereka dari rantai kehidupan masyarakat desa... Pendidikan..!!!

Ah..Pendidikan seperti apa yang diberikan oleh Bangsa ini..sehingga kaum muda di desa malu menjadi orang desa...Pendidikan seperti apa yang telah menempatkan kaum Tani pada Kasta terendah dalam status sosial di negara ini...??? Kepenatan dan rasa lelahku seketika menyeruak...perih... Dibalik kesahajaannya..Kaum Tani di Desa menyimpan kepedihan dimana pekerjaan mereka tidak dianggap sebagai sebuah pekerjaan yang pantas dan layak..Menjadi Petani adalah kenistaan....Sangat menyakitkan...dimana penghargaan terhadap Kaum Tani dan Masyarakat desa ternyata sangat-sangat rendah.....

Label: